Menu

Mode Gelap
Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung DPRD Lampung Belajar Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing dari Jawa Barat Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem 100 Hari Gubernur Mirza-Jihan: Kepuasan Publik Tinggi, Tantangan Birokrasi dan Infrastruktur Masih Jadi PR, Apa Kata Fraksi Gerindra? 

Kebijakan Publik

Belum ada Fasilitas Pengolahan, Limbah B3 dari Lampung dikirim ke Tangerang

badge-check


					Belum ada Fasilitas Pengolahan, Limbah B3 dari Lampung dikirim ke Tangerang Perbesar

Lampung – Hingga akhir tahun 2024, Provinsi Lampung masih belum memiliki fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Seluruh limbah B3 yang dihasilkan oleh berbagai sektor industri di Lampung harus dikirimkan ke fasilitas pengolahan di Tangerang, Banten, yang menambah biaya dan tantangan logistik.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Lampung memproduksi sekitar 50.000 ton limbah B3 setiap tahunnya. Penyumbang terbesar limbah ini berasal dari sektor industri manufaktur, pertanian, dan kesehatan. Limbah B3 mencakup berbagai jenis seperti limbah cair kimia, sisa bahan bakar, hingga limbah medis dari fasilitas layanan kesehatan.

Pada tahun 2023, pemerintah pusat sebenarnya telah mengalokasikan bantuan kepada Provinsi Lampung untuk membangun fasilitas pengolahan limbah B3. Namun, bantuan tersebut tidak bisa direalisasikan karena Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung gagal memenuhi salah satu persyaratan utama, yaitu menyediakan lahan minimal seluas dua hektar di kawasan industri.

Parina, Kepala Bidang Sampah dan Limbah B3 DLH Lampung, mengungkapkan pihak gagal memenuhi syarat penyediaan lahan tersebut. “Kami menghadapi keterbatasan anggaran dan akses ke lahan yang sesuai, sehingga realisasi bantuan ini gagal direalisasikan,” ujarnya.

Sementara itu, Fauzi Heri, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung dari Partai Gerindra, meminta DLH untuk segera mengajukan kembali proposal bantuan kepada pemerintah pusat. “Komisi II akan mendorong agar anggaran segera dialokasikan untuk mendapatkan lahan di kawasan industri. Lampung tidak bisa terus-menerus bergantung pada daerah lain untuk pengolahan limbah B3,” tegasnya.

Ketiadaan fasilitas pengolahan limbah B3 di Lampung menjadi perhatian serius, mengingat limbah ini berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pihak DLH diharapkan dapat menjadikan pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3 ini sebagai program skala prioritas. Pemerintah daerah dan DPRD Provinsi Lampung diharapkan dapat bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan strategis ini guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjaga kualitas lingkungan hidup di provinsi tersebut.

*red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas

26 Juni 2025 - 13:04 WIB

Wartawan Muncul Tanpa Berita? Saatnya Kompetensi Bicara!

15 Juni 2025 - 09:07 WIB

Fraksi Gerindra Apresiasi Penghapusan Iuran Komite di SMK/SMA Negeri Lampung

7 Juni 2025 - 21:48 WIB

Rekomendasi Lartas Spesifik Terhadap Impor Tapioka

2 Juni 2025 - 23:10 WIB

ORASKI Tegaskan Tak Ikut Aksi 20 Mei, Kritisi Usulan Pembatasan Potongan Aplikasi

18 Mei 2025 - 20:17 WIB

Trending di Kebijakan Publik