Bandar Lampung – Anggota DPRD Provinsi Lampung sekaligus Anggota Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong, Fauzi Heri, mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II Lampung untuk tegas menindak tiga perusahaan produsen tapioka di Lampung yang diduga tidak kooperatif dalam proses penyelidikan. Terlebih jika terbukti ada rekayasa impor tapioka untuk menekan harga singkong dalam negeri, maka perusahaan tersebut telah melakukan kejahatan ekonomi yang harus dihukum berat.
Fauzi menegaskan bahwa KPPU Lampung tidak boleh ragu meningkatkan status penyelidikan menjadi proses penegakan hukum. Anggota DPRD Provinsi Lampung asal Fraksi Partai Gerindra itu juga meminta KPPU Lampung bekerja keras untuk membuktikan adanya dugaan rekayasa impor tapioka karena berpotensi merugikan para petani singkong di Lampung.
“Jika benar ada rekayasa impor untuk menghancurkan harga singkong di Lampung, maka ini adalah kejahatan ekonomi yang luar biasa. Jangan hanya sebatas pengumpulan data, KPPU harus bertindak tegas! Jika terbukti ada rekayasa impor untuk menekan harga singkong petani, maka negara dapat merampas perusahaan yang terlibat dan pelakunya dapat dijebloskan ke penjara,” tegas Fauzi Heri.
Lebih lanjut, ia meminta KPPU Lampung untuk segera memperdalam dugaan rekayasa impor itu dan mengungkap siapa saja pihak yang terlibat dalam praktik ini, termasuk apakah ada indikasi keterlibatan oknum tertentu yang memfasilitasi impor tapioka guna menekan harga singkong lokal.
“Jangan sampai petani terus menjadi korban permainan mafia. Ini bukan hanya soal harga, tapi soal keberlangsungan ekonomi rakyat. Jika dibiarkan, petani akan semakin menderita dan industri singkong kita akan hancur,” tambahnya.

Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II Lampung dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Anggota Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung.
Sebelumnya, KPPU Wilayah II Provinsi Lampung merilis temuan adanya dugaan unsur kesengajaan untuk menghancurkan harga singkong di Lampung melalui impor tapioka. Kepala Kantor KPPU Wilayah II, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan pihaknya telah memanggil 4 perusahaan yang melakukan impor tapioka, namun hanya satu yang memenuhi panggilan.
“Bahwa berdasarkan penyelidikan dan analisa, KPPU menemukan ada unsur kesengajaan untuk menghancurkan harga singkong di Lampung dengan melakukan Impor Tapioka,” jelasnya. ***red