Menu

Mode Gelap
Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung DPRD Lampung Belajar Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing dari Jawa Barat Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem 100 Hari Gubernur Mirza-Jihan: Kepuasan Publik Tinggi, Tantangan Birokrasi dan Infrastruktur Masih Jadi PR, Apa Kata Fraksi Gerindra? 

Agenda Politik

Fauzi Heri: Pansus Bisa Adopsi Program Creating Shared Value (CSV) Budidaya Singkong Pola Kemitraan di Mesuji

badge-check


					Anggota Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung saat audiensi dengan Bupati Mesuji Terpilih didampingi OPD terkait, Kamis (16/01/2025) Perbesar

Anggota Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung saat audiensi dengan Bupati Mesuji Terpilih didampingi OPD terkait, Kamis (16/01/2025)

Mesuji – Anggota Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, meminta perusahaan tapioka di Lampung untuk menerapkan program kemitraan dengan petani singkong. Ia menegaskan, program kemitraan ini harus disertai jaminan harga layak untuk pembelian hasil panen petani mitra.

“Kita bisa mengadopsi Program Creating Shared Value (CSV) Kemitraan Budidaya Singkong yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Mesuji pada 2023. Dalam program ini, perusahaan membantu pengolahan lahan, penyediaan bibit, penanaman, hingga panen, sekaligus menjamin pembelian singkong dari mitra petani dengan harga layak,” kata Fauzi Heri dalam audiensi dengan Bupati Mesuji Terpilih, Elpianah, Kamis (16/1/2025).

Legislator dari Partai Gerindra ini menjelaskan, program CSV mensyaratkan petani mitra memiliki lahan minimal 0,5 hektar dengan pendaftaran melalui BUMDes. Seluruh proses budidaya dibantu oleh perusahaan.

“Panen perdana program CSV di Kabupaten Mesuji bersama PT Umas Jaya Agrotama pada Maret 2023 lalu berhasil membuktikan efektivitasnya. Di Desa Bukoposo, Kecamatan Way Serdang, hasil panen Pak Muhajirin dari satu hektar lahan mencapai lebih dari 31 ton bruto, dengan refraksi 20,46%. Singkong mitra saat itu dihargai Rp 1.413 per kilogram,” ungkap Fauzi.

Anggota Pansus lainnya, I Made Suarjaya, menyebut program CSV dapat menjadi referensi penting untuk pengelolaan budidaya singkong di masa depan. “Tata kelola budidaya yang baik akan meningkatkan produksi singkong, sehingga pendapatan petani juga ikut meningkat,” ujarnya.

Bupati Mesuji Terpilih, Elpianah, menyambut baik kunjungan Pansus DPRD Lampung. Ia berharap rekomendasi dari Pansus tidak hanya mengatur tata niaga, tetapi juga memperkuat budidaya singkong agar lebih terstruktur.

“Kami berharap budidaya singkong bisa diatur lebih baik. Karena singkong belum menjadi bahan pangan utama, penentuan harganya masih bergantung pada mekanisme pasar bebas. Dengan pengelolaan yang baik, produksi dapat meningkat dan dampak penurunan harga bisa diminimalisir,” jelasnya.

Silaturahmi antara Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung dan Bupati Mesuji Terpilih ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mesuji serta Kepala Kesbangpol Kabupaten Mesuji.***red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas

26 Juni 2025 - 13:04 WIB

Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung

25 Juni 2025 - 15:19 WIB

Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan

24 Juni 2025 - 14:15 WIB

SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem

18 Juni 2025 - 21:15 WIB

Pabrik Etanol Diduga Cemari Sawah Warga, DPRD Provinsi Desak Investigasi dan Sanksi Tegas

14 Juni 2025 - 13:21 WIB

Trending di Parlemen Lampung