Menu

Mode Gelap
Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung DPRD Lampung Belajar Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing dari Jawa Barat Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem 100 Hari Gubernur Mirza-Jihan: Kepuasan Publik Tinggi, Tantangan Birokrasi dan Infrastruktur Masih Jadi PR, Apa Kata Fraksi Gerindra? 

Parlemen Lampung

DPRD Provinsi Lampung Dorong Konsumsi Lokal, Telur Lampung Tak Perlu Dikirim ke Jakarta

badge-check


					Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPRD Provinsi Lampung dengan OPD Terkait, Pinsar Lampung, dan perwakilan usaha pakan ternak di Provinsi Lampung, Rabu (21/05/2025). Perbesar

Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPRD Provinsi Lampung dengan OPD Terkait, Pinsar Lampung, dan perwakilan usaha pakan ternak di Provinsi Lampung, Rabu (21/05/2025).

Bandar Lampung – Populasi peternak telur di Provinsi Lampung yang mencapai 14 juta pada tahun 2024 membuat Lampung mengalami surplus komoditas telur. Akibatnya, telur asal Lampung dipasok ke Jakarta sebanyak 80–100 ton per hari. Asosiasi Peternak Telur Indonesia (Pinsar) Lampung meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan konsumsi telur lokal sehingga komoditas tersebut tidak lagi bergantung pada pasar Jakarta.

Ketua Pinsar Lampung, Jenny Soelistiani, menyampaikan bahwa peningkatan konsumsi dalam daerah menjadi kunci keberlanjutan ekonomi peternak. “Di Metro, dengan surat edaran wali kota, setiap acara pemerintah disuguhkan penganan berbahan dasar telur. Ini bentuk dukungan nyata,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama DPRD Provinsi Lampung, Rabu (21/05/2025).

Jenny menambahkan, konsumsi lokal yang meningkat akan langsung berdampak pada peningkatan penghasilan peternak. Program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat juga disebutnya telah mendorong munculnya banyak peternak telur baru yang berinvestasi di Lampung. “Kalau dikirim ke luar daerah, harganya cenderung lebih murah dan ditambah ongkos kirim menjadi mahal. Ini tidak ideal untuk keberlanjutan usaha peternak,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, Fauzi Heri, mendorong Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung untuk merancang program-program kreatif guna meningkatkan konsumsi telur oleh masyarakat. “Kita butuh pendekatan inovatif agar masyarakat semakin terbiasa mengonsumsi telur dalam kehidupan sehari-hari,” kata Fauzi.

Lebih jauh, Fauzi juga meminta agar dinas mengkaji pengembangan hilirisasi telur menjadi produk seperti tepung telur yang berorientasi ekspor. “Tepung telur bisa menjadi komoditas baru yang meningkatkan nilai jual telur Lampung. Ini bisa dikaji dan kita undang investor untuk masuk berinvestasi,” ujarnya. Menurutnya, produk olahan seperti tepung telur memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar internasional sekaligus menjaga harga telur tetap stabil di tingkat peternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lili Mawarti menyatakan pihaknya akan mengkaji potensi hilirisasi telur, termasuk pengolahan menjadi telur asin yang dapat dikerjasamakan dengan UMKM. Produk tersebut dapat dijual di sepanjang jalur menuju Bandara Raden Intan sebagai oleh-oleh khas Lampung.

Selain masalah konsumsi dan hilirisasi, Pinsar juga menyoroti fluktuasi ketersediaan jagung sebagai bahan baku utama pakan. Lebih dari separuh peternak masih mencampur sendiri pakan berbasis jagung. Pinsar meminta agar pemerintah, termasuk Bulog, dapat memastikan pasokan jagung tersedia langsung bagi peternak, tanpa proses lelang.

Sebagai langkah jangka panjang, Pinsar dan DPRD sama-sama mendorong industrialisasi sektor peternakan sebagai upaya menstabilkan harga dan meningkatkan kesejahteraan peternak telur di Lampung.***red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung

25 Juni 2025 - 15:19 WIB

Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan

24 Juni 2025 - 14:15 WIB

SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem

18 Juni 2025 - 21:15 WIB

Pabrik Etanol Diduga Cemari Sawah Warga, DPRD Provinsi Desak Investigasi dan Sanksi Tegas

14 Juni 2025 - 13:21 WIB

Fraksi Gerindra Apresiasi Penghapusan Iuran Komite di SMK/SMA Negeri Lampung

7 Juni 2025 - 21:48 WIB

Trending di Kebijakan Publik