Menu

Mode Gelap
Banjir Melanda Bandar Lampung: Sejumlah Wilayah Terdampak, Warga Diminta Waspada Temuan Pansus Singkong: Semua Pabrik Tapioka Abaikan Surat Edaran Gubernur Fauzi Heri: Pansus Bisa Adopsi Program Creating Shared Value (CSV) Budidaya Singkong Pola Kemitraan di Mesuji Fauzi Heri Pertanyakan Nilai Ekonomis Singkong di Luar Tapioka Adi Ahmadi: Berpolitik untuk Sebar Kebermanfaatan I Made Suarjaya Kritik Kinerja Kadis Ketahanan Pangan Lampung Tengah

Parlemen Lampung

Belajar dari Banten, Lampung Siap Genjot Sektor Industri

badge-check


					Belajar dari Banten, Lampung Siap Genjot Sektor Industri Perbesar

Banten — Komisi II DPRD Provinsi Lampung melakukan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Banten untuk mempelajari perkembangan industri dan pertanian di wilayah tersebut. Rombongan Komisi II DPRD Lampung disambut oleh anggota Komisi II DPRD Banten, Oong Syahroni, yang memberikan penjelasan mengenai kondisi perekonomian dan kebijakan di Banten.

Dalam pertemuan tersebut, politisi asal Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa APBD Banten tahun 2025 mencapai lebih dari Rp 11 triliun, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 7,8 triliun. Beliau juga menjelaskan bahwa pendapatan Banten masih didominasi dari sektor pajak kendaraan bermotor.

Namun, Oong Syahroni juga menyoroti dampak perkembangan industri di Banten. “Pertumbuhan industri yang pesat, dengan adanya sekitar 16 ribu pabrik, telah menggusur banyak lahan pertanian. Luas panen padi menurun dari 311,20 ribu hektar pada 2023 menjadi 298,84 ribu hektar pada 2024, dan produksi juga turun dari 1,69 juta ton menjadi 1,52 juta ton GKG,” jelasnya.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, Oong menyebut bahwa Provinsi Banten telah mengalokasikan 4% dari APBD untuk program makanan bergizi gratis.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, menyampaikan pentingnya belajar dari perkembangan Banten. “Provinsi Lampung dan Banten memiliki hubungan historis yang panjang sejak masa silam. Keduanya sama-sama mengandalkan sektor pertanian, namun Banten sebagai daerah penyangga DKI Jakarta telah berkembang pesat menjadi kawasan industri,” ujarnya.

Anggota Fraksi Partai Gerindra Lampung tersebut juga menekankan perlunya kerjasama dan pembelajaran bagi Lampung dalam mengembangkan sektor industrinya. “Lampung yang tengah mendorong pertumbuhan dari sektor industri perlu belajar dari keberhasilan dan tantangan yang dihadapi Banten. Kerjasama antara Banten dan Lampung harus terus ditingkatkan untuk mendorong kemajuan bersama,” tambahnya.

Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan Provinsi Lampung dapat mengambil pelajaran dari strategi pembangunan Banten untuk memajukan sektor pertanian sekaligus mengembangkan sektor industri secara berkelanjutan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Pansus Singkong: Semua Pabrik Tapioka Abaikan Surat Edaran Gubernur

17 Januari 2025 - 17:52 WIB

Fauzi Heri: Pansus Bisa Adopsi Program Creating Shared Value (CSV) Budidaya Singkong Pola Kemitraan di Mesuji

16 Januari 2025 - 20:34 WIB

Fauzi Heri Pertanyakan Nilai Ekonomis Singkong di Luar Tapioka

15 Januari 2025 - 20:19 WIB

I Made Suarjaya Kritik Kinerja Kadis Ketahanan Pangan Lampung Tengah

15 Januari 2025 - 17:59 WIB

Kumpulkan Data, Pansus Tata Niaga Singkong Sidak ke Lampung Utara

14 Januari 2025 - 18:28 WIB

Trending di Parlemen Lampung