Menu

Mode Gelap
Amrullah Soroti Ketimpangan Anggaran Sektor Pangan dan Ekonomi Fauzi Heri Dukung Pernyataan Gubernur Lampung, Kunci Daya Saing Singkong Ada di Produktivitas Ekosistem Wisata Berkelanjutan Yogyakarta Jadi Model Inspirasi bagi Lampung DPRD Lampung Belajar Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing dari Jawa Barat Komisi II DPRD Lampung Belajar Ke Jawa Barat, Gali Ilmu Pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan SPMB Jalur Domisili di Lampung Disoal, DPRD Minta Evaluasi Sistem

Politik Hukum dan Pemerintahan

Fauzi Heri Kritik Pemkab Mesuji: Jangan Takut-Takuti Rakyat dengan Penegakan Hukum

badge-check


					Fauzi Heri, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung asal Fraksi Partai Gerindra. Perbesar

Fauzi Heri, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung asal Fraksi Partai Gerindra.

Lampung – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, mengkritik langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji dalam menangani konflik antara warga Dusun Sungai Cambai dan PT Prima Alumga. Ia menilai pendekatan yang mengedepankan penegakan hukum bukan solusi yang tepat dan justru berpotensi memperluas konflik.

“Penyelesaian konflik dengan penegakan hukum bukan ranah Pemkab Mesuji, tetapi pihak kepolisian. Pemkab jangan seolah-olah menakut-nakuti rakyat dengan upaya penegakan hukum. Jika pilihan penyelesaian konflik seperti itu, saya yakin konflik akan terus meluas,” tegas Fauzi Heri saat dikonfirmasi, Sabtu (27/03/2025).

Pernyataan ini disampaikan menanggapi pernyataan Kepala Kesbangpol Mesuji Taufik Widodo yang menyebut bahwa penyelesaian konflik antara warga dan PT Prima Alumga akan dilakukan melalui upaya objektif, dengan mengedepankan upaya penegakan hukum.

Menurut Fauzi, Pemkab seharusnya mengedepankan pendekatan humanis yang berkeadilan, bukan justru memperkeruh suasana dengan ancaman hukum. “Menangkapi warga desa dan memenjarakannya tidak sejalan dengan konsep presisi Polri. Ini bukan penyelesaian, tapi justru memperburuk keadaan. Jangan sampai masyarakat desa dibenturkan dengan aparat kepolisian,” tambahnya.

Ia juga meminta Bupati Mesuji, Elfianah, untuk menggali akar penyebab konflik ini. Apalagi, Desa Sungai Cambai merupakan kampung halaman Elfianah sendiri. Fauzi menegaskan bahwa jika keberadaan PT Prima Alumga benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat, maka konflik tidak akan terjadi.

“Logikanya sederhana, kalau perusahaan sawit itu membawa kesejahteraan bagi warga setempat, pasti tidak akan ada konflik. Artinya, ada yang salah dalam pola kemitraan yang diterapkan perusahaan, dan ini yang harus dievaluasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, warga Desa Sungai Cambai telah lama mengeluhkan pola kemitraan PT Prima Alumga yang dinilai tidak menguntungkan. Dengan luas lahan kemitraan mencapai 2.000 hektare, warga hanya menerima hasil yang sangat minim, bahkan ada yang mengaku hanya mendapat Rp60 ribu setiap tiga bulan.

Fauzi mendesak Pemkab Mesuji untuk mengambil peran sebagai mediator yang adil, bukan sebagai pihak yang justru menekan warga. Ia juga berharap ada langkah konkret dari pemerintah dan perusahaan untuk memastikan masyarakat setempat benar-benar mendapatkan manfaat dari keberadaan perkebunan sawit tersebut.

“Kita harap Bupati Elfianah, yang merupakan putri asli Sungai Cambai, bisa lebih peka terhadap persoalan ini. Jangan sampai masyarakat merasa ditinggalkan dan tidak diperjuangkan,” pungkas Fauzi.***red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pabrik Etanol Diduga Cemari Sawah Warga, DPRD Provinsi Desak Investigasi dan Sanksi Tegas

14 Juni 2025 - 13:21 WIB

Sungkai Bunga Mayang Selangkah Lagi Jadi Kabupaten Baru di Lampung

23 April 2025 - 15:07 WIB

Komisi I DPRD Lampung Tinjau Lokasi Calon Perkantoran DOB Sungkai Bunga Mayang

22 April 2025 - 15:21 WIB

Konflik Mesuji Disebabkan Kemitraan PT Prima Alumga Tak Sejahterakan Warga

27 Maret 2025 - 23:08 WIB

Puluhan Perusahaan Tapioka di Lampung Belum Terdaftar di SIINas, DPRD Ancam Sanksi

12 Maret 2025 - 21:24 WIB

Trending di Parlemen Lampung