Bandar Lampung – Demi mempercepat konektivitas jalur alternatif wilayah timur antara Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, anggota DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, menerima kunjungan kerja anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Pertemuan yang berlangsung di Fraksi Partai Gerindra, Kamis (30/01/2025) itu membahas rencana percepatan pembangunan jalur alternatif dari exit tol Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat, menuju Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten OKU Timur.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jauhari, menjelaskan bahwa pihaknya telah merampungkan pembangunan jembatan alternatif yang menghubungkan Blok J Surya Adi Desa Sumber Deras, Labuhan Jaya, hingga Kotabaru, Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan. Menurutnya, jalur ini akan memangkas jarak tempuh perjalanan ke Kayu Agung menjadi sekitar 23 km. Jalur ini juga akan memangkas jarak tempuh dari lintas Timur Provinsi Lampung menuju Kabupaten OKU Timur.
“Dengan adanya jalur alternatif ini, masyarakat tidak perlu lagi menempuh rute memutar dari exit tol Mesuji Lampung menuju OKU Timur melalui Belitang sejauh 99 km. Kini, dengan jalur baru, jarak tempuh hanya sekitar 58 km,” ujar Jauhari.
Jauhari legislator Provinsi Sumatera Selatan asal Fraksi PKS itu menambahkan, agar jalur ini dapat dilalui, maka Pemerintah Provinsi Lampung diharapkan membangun dan memperbaiki jalur yang melintasi Menggala C Desa Tri Tunggal Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat menuju jembatan yang melintasi Sungai Mesuji di Desa Kotabaru, Kabupaten OKI.

Jalan penghubung dari Provinsi Lampung menuju jembatan Kotabaru, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan masih jalan tanah. Jika sudah akses jalan sudah terbangun bisa menghubungkan Kabupaten Tulang Bawang Barat-OKI-OKU Timur
“Akses jalan saat ini sudah terbuka. Namun setelah jembatan ada sekitar 2,2 km ruas jalan yang masih tanah. Selebihnya kondisi jalan sudah bisa dilalui meskipun dalam keadaan kurang baik. Harapan kita, DPRD Provinsi Lampung bisa mendorong percepatan pembangunan jalan alternatif ini sehingga layak untuk dilewati,” harapnya.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, menyambut baik rampungnya pembangunan jembatan alternatif tersebut. Ia menegaskan bahwa percepatan konektivitas ini memang harus didukung dengan pembangunan akses jalan yang memadai.
“Kami akan menyampaikan kepada Gubernur Lampung dan Bupati Tulang Bawang Barat agar dapat mempercepat pembangunan akses jalan penghubung dari exit tol Way Kenanga yang melintasi SP 8 Menggala C, Desa Tri Tunggal Jaya, menuju jembatan di Desa Kotabaru, OKI,” kata Fauzi Heri.

Papan Rambu Jalan exit tol Way Kenanga Lampung diharapkan dapat menjadi jalur alternatif menuju Kabupaten OKI dan OKU Timur
Anggota DPRD Provinsi Lampung asal Partai Gerindra itu menambahkan terbukanya akses jalan alternatif ini selain memangkas jarak tempuh juga akan menghidupkan ekonomi masyarakat. Dengan terbukanya jalur alternatif ini, maka ruas jalan sepanjang 25 km di Desa Tri Tunggal Jaya akan banyak dilintasi pengemudi dan akan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Keberadaan jalur alternatif ini akan memangkas jarak tempuh hingga menjadi 25 km saja. Jika melalui jalur memutar jarak tempuh mencapai 57 km. Saat ini kondisi jalan penghubung menuju exit tol Way Kenanga memang dalam kondisi rusak parah. Kami juga akan mendorong pemerintah Provinsi Lampung untuk juga memperbaiki jalan dari Simpang Asahan menuju exit tol Way Kenanga. Sehingga jika jalur alternatif ini terbuka, hasil bumi dari Kabupaten OKI dan OKU Timur dapat dengan mudah dikirimkan ke Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan Tulang Bawang serta Mesuji Lampung,” jelasnya.

Jalan dari Simpang Asahan Mesuji menuju pintu tol Way Kenanga kondisinya rusak parah
Jika terealisasi pembangunannya, keberadaan jalur alternatif ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam sektor transportasi dan perekonomian. Fauzi Heri berharap koordinasi antara kedua provinsi terus berlanjut agar pembangunan infrastruktur ini dapat segera terealisasi demi kelancaran mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.***red