Bandar Lampung — Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Lampung, Fahrorrozi, menyambut positif kunjungan kerja Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal ke Tiongkok. Kunjungan tersebut dinilai bukan sekadar diplomasi formal, tetapi juga bentuk nyata komitmen kepemimpinan daerah dalam menjalin relasi internasional untuk memperkuat ekonomi Lampung di masa depan.
Fahrorrozi menilai langkah Gubernur sejalan dengan semangat ajaran Rasulullah Muhammad SAW yang mendorong umat Islam untuk mencari ilmu, bahkan hingga ke negeri jauh. “Gubernur bukan hanya melakukan kunjungan kerja, tetapi juga mengamalkan hadist: ‘Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China‘. Ini simbol bahwa ilmu, teknologi, dan kemajuan bisa dipelajari langsung dari sumbernya,” ujarnya di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Kamis (05/06/2025).
Politikus asal Daerah Pemilihan Lampung Selatan itu menilai kunjungan tersebut bernilai strategis, terutama karena fokus kerja sama diarahkan pada Provinsi Shandong, salah satu pusat industri manufaktur terbesar di Tiongkok. Shandong dikenal memiliki kekuatan di berbagai sektor unggulan seperti energi hijau, bioteknologi, farmasi, kecerdasan buatan, otomotif, dan pengolahan makanan.
“Langkah ini membuka peluang investasi dan pertukaran teknologi di sektor-sektor prioritas pembangunan Lampung. Semangatnya jelas, yaitu kun ‘aliman, aw muta’alliman, aw mustami’an, aw muhibban—jadilah orang berilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu, atau pecinta ilmu. Jangan sampai kita menjadi yang kelima: tidak peduli ilmu sama sekali,” ucap Fahrorrozi, yang juga merupakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di Lampung Selatan.
Setelah kunjungan Gubernur tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung menerima kunjungan balasan dari otoritas Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sebagai bentuk lanjutan dari penjajakan kerja sama antardaerah. Delegasi Jiangsu menyampaikan ketertarikan untuk menjajaki peluang investasi di sektor pertanian, ketenagakerjaan, dan pendidikan vokasi, serta menjalin pertukaran pelajar dan teknisi antarlembaga pendidikan.
Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil kunjungan melalui pembentukan tim kerja bersama guna mengidentifikasi proyek-proyek prioritas yang dapat segera direalisasikan dalam jangka pendek maupun menengah.
Menurut Pemerintah Provinsi Lampung, relasi dengan Shandong dan Jiangsu menjadi bagian dari strategi diplomasi ekonomi daerah yang diarahkan untuk membuka pasar ekspor, menarik teknologi, dan memperluas jaringan mitra strategis global, khususnya dalam menyongsong transformasi ekonomi hijau dan digital di daerah. Langkah ini mendapat dukungan luas dari kalangan legislatif.
“Kami siap mengawal agenda-agenda strategis ini agar tidak berhenti pada seremoni kunjungan, tetapi benar-benar menghasilkan manfaat nyata bagi rakyat Lampung,” pungkas Fahrorrozi. ***red